Sabtu, 07 November 2015

Terus Kenapa (?)

Minggu kemarin, gue lupa nulis postingan di blog. Ini karena gue yang sekarang harus mengerjakan banyak tugas untuk nambal nilai gue yang bolong-bolong.

Terus Kenapa?

Oke. Gue sekarang lagi disibukkan dengan aktifitas sekolah yang luar biasa padat. Dari aktifitas akademik sampai ekstrakulikuler. Bahkan hari liburpun masih disibukkan dengan tugas-tugas yang menggunung. Kurikulum di Indonesia memang menyiksa. Balik lagi ke aktifitas, kalian tahu gue ikut ekstra basket.

Terus Kenapa?

Gue laki-laki berkacamata, tentu buat sebagian orang, orang yang berkacamata itu nggak cocok sama aktifitas fisik. Bahkan ada satu temen gue yang tau kalo gue ikut ekstra basket terus ngomong,
"Ikut basket? Lu kan kacamataan!?"

So what man?
Apa yang salah sih, sama laki-laki cupu kacamataan main basket?... Oke, kayaknya itu salah. Terus, apa yang salah sama laki-laki berkacamata main basket? Apa emang udah tertanam di pikiran orang Indonesia kebanyakan kalo orang yang kacamataan nggak boleh aktifitas fisik, orang Chinese itu pelit-pelit, orang batak itu keras, orang gendut nggak bisa lari dan orang yang makan harus duduk? Emm.. yang terakhir bener sih.

Gue suka basket, gue pengin bisa main basket. So... apa yang salah sama orang yang mau belajar? Justru yang salah itu mereka yang udah nyerah dulu sebelum mencoba. Ya gue sih megang prinsip gue sendiri, "selama tidak mengganggu orang lain, lakuin aja apa yang gue suka."

Yah, akhirnya gue tetep ikut ekstra basket, tetep main basket, tetep pake kacamata juga.So... what?

Selamat Sabtu malam!

1 komentar:

  1. Nggak jadi masalah orang yang berkacamata main basket. Temen gue juga ada kok yang pake kacamata tapi dia pemain basket. Jago lagi mainnya. Yang gak pake kacamata aja kalah sama skill dia. Kayaknya lo harus nunjukin ke mereka Fik, kalau orang berkacamata juga pantas untuk main basket. :)

    BalasHapus