Sabtu, 19 September 2015

Sunday Trip!

Minggu lalu, gue dan teman-teman memutuskan untuk melakukan Sunday Trip (asek, bahasa gue :)...). Kita udah penat dengan aktifitas seminggu yang super padat dan melelahkan. Teman-teman gue lelah karena belajar dan mengeluh, gue lelah karena belajar dan mendengar keluhan-keluhan mereka. Oke, perlu kalian tahu, gue nge-trip nggak bareng teman kelas maupun teman sekolah. Gue jalan bareng teman-teman gue waktu SD.

Mungkin dari kalian ada yang nanya, (mungkin sih...) "Kenapa masih bisa akrab sama temen-temen SD sih? Gimana caranya?" Atau semacam itulah. Jangankan kalian, gue bahkan nggak tau jawabannya. Mungkin karena selama 6 tahun di SD gue orangnya baik banget, atau mungkin karena gue enak diajak jalan-jalan. Entahlah, hanya teman-teman SD gue yang tahu.

Ya, oke, kita lanjut aja ke cerita.

Berawal dari Minggu pagi, sangat pagi malah. Gue yang emang udah merencanakan trip ini segera bersiap. Cuci muka, sikat gigi, dan nggak perlu mandi. Perjalanan gue dimulai degan menjemput salah satu teman di rumahnya. Dia adalah Jamal. Jamal sudah beberapa kali gue ceritakan di blog ini. Jadi nggak perlu di jelaskan lagi. Setelah itu, gue dan Jamal, berangkat menjemput Dias. Temen SD kita juga. Setelah pengecekan barang selesai, kita pun siap berangkat!

Tujuan kita adalah Air Terjun Gonoharjo. Air terjun yang terletak di Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Gue, Jamal dan Dias berangkat dari jam 6, mengendarai 2 sepeda motor. Perjalanan ke air terjun awalnya lancar, sampai kita bertemu sebuah penunjuk jalan yang menyesatkan. Penunjuk jalannya sih bener, tapi jalan yang ditunjuk berakhir pada jalan alternatif. Sampailah kita menghabiskan waktu lebih lama di jalan. Jalanan terjal, jalanan curam penuh batu dan lubang membuat motor yang kami naiki terhambat. Prinsip yang gue pegang saat itu adalah, jalan pelan-pelan asalkan selamat. Jujur aja, itu kali pertama gue naik motor di jalan alternatif. Gue taku... bukan, bukan takut. Gue ngeri.

Tapi jalan alternatif ini juga memiliki kelebihan sendiri, yaitu pemandangannya yang bisa gue pastiin nggak bakalan ada di jalan utama.


Pemandangan di sekitar perjalanan.

Yap, setelah gue melewati jalanan yang sangat menyita waktu, dan menguras tenaga, akhirnya kita sampai. Kita sampai sekitar jam 8. Setelah memarkirkan motor, kita bergegas membeli tiket, masih sepi, parkiran hanya terisi 10-15 motor. Harga tiketnya  cuman 8000, cukup murah untuk wisata air terjun dan pemandian air panas. Perjalanan gue ternyata belum berakhir, gue harus menempuh jalanan setapak menurun yang gue kira-kira kurang lebih 500 meter. Kalo gue sih...

Setelah menempuh jalanan setapak menurun yang lumayan bikin keringetan tapi kebayar sama keindahan view disekelilingnya, gue sampai di barisan warung-warung. "Gue kesini nggak cari warung! gue cari air terjun!" pikir gue dalam hati. Setelah melewati barisan warung-warung, ternyata gue nggak langsung dipertemukan dengan air terjun. Gue dipertemukan dulu sama kolam pemandian air panas dulu (nggak gue foto). Ternyata perjalanan ke air terjun masih menempuh jalanan setepak lagi.. Jauh di depan...

Ya, gue masih sanggup. MASIH.

Perjalanan menuju air terjun dimulai. Gue berjalan dengan semangat. Di tengah-tengah, jalan dipotong oleh sungai yang kalo diperkotaan bisa jadi tempat wisata yang tiket masuknya 20.000. Jernih banget.
Gue menyegarkan diri disitu, airnya sejuk.

Jamal melepas penat.

Setelah puas main disungai. Kita ,melanjutkan perjalanan, naik-turun jalan setapak, penuh batu-batu tajam. Gue saranin kalian kalo kesini pakailah sepatu. Jalan setapak ini kalau gue kira-kira kurang lebih 800 meter, kalau gue sih...

Dan akhirnya, setelah sejam lebih berjalan karena sering istirahat, kita akhirnya sampai. Di Air Terju Gonoharjo!


Air tejun ini tingginya kurang lebih 25 meter (kata mas-mas yang gue tanya sih). Sampai disini kecapean, dan keringet gue terbayar lunas! Air terjun yang keren ini sukses buat gue terpesona. Sayang, di sepanjang jalan masih banyak sampah-sampah bekas turis nggak berperasaan. Coba gue bawa kantong plastik, pasti gue pungutin deh.

Kita pun nggak cuman ngeliatin air terjun aja. Kita mencoba main air disini. Diawali dengan Jamal dan Dias yang langsung nyebur setelah melepas sepatunya. Dan gue masih dipinggiran karena harus mengambil gambar mereka (alesan). Oke, jujur, gue takut.

Dias.

Jamal
Dan akhirnya tiba saatnya gue ikutan nyemplung. Masa gue kesini nggak nyemplung, kan nggak afdol. Gue langsung lompat ke air dan... TERNYATA AIRNYA DINGIN BANGET!!! Ini adalah air terdingin yang gue buat mandi. Gue nggak kuat lama-lama, dinginnya air ditambah angin dari air terjunnya ngebuat badan jadi menggigil hebat. Gue kalah dimenit ketiga.

FREEZING..

Setelah puas bermain air, gue kembali turun. Melewati jalan yang sama, bedanya gue kali ini turunnya nggak pakai sepatu. Dan gue menyesal. Setelah sampai di kolam air panas kita kembali menceburkan diri di kolam air hangat. Berendam di sana berlama-lama. Feel like yaccuzi...

Setelah puas berendam, dan bilas, kita pulang. Kali ini lewat jalan utama tentunya, karena kita kapok lewat jalan alternatif. Hilang sudah kepenasaran gue  tentang air terjun ini...

Di rumah, gue berpikir, rencana Sunday Trip bareng temen-temen harus gue susun kembali, di tempat tujuan yang berbeda tentunya...


Selamat Sabtu malam!

0 Komentar Absurd:

Posting Komentar