TO juga bisa jadi ajang buat cari rival. Bukan rival dalam arti musuh, tapi rival dalam prestasi belajar, si Rival ini bisa dijadiin bahan motivasi diri. Kenapa dia (rival) bisa dapet nilai bagus sedangkan gue nggak? padahal kan sama-sama makan nasi. Itu contoh motivasi diri.
Seiring dengan berlalunya TO, dan hasil-hasilnya, gue sadar kalo nilai gue masih jauh dibawah bagus. Bahkan jauh dibawah jelek. Bayangin aja, nilai TO pertama gue peringkat 153 dari 286 siswa. Nilai TO ke-2 gue peringkat 71 dari 286 siswa. Lulusnya pasti, tapi Luar Biasanya nggak. Ya, gue pengin lulus nggak sekedar lulus. Gue pengin Lulus Luar Biasa.
Gue sadar, kemana aja gue selama ini? ngapain aja gue selama ini? Gue tiba-tiba jadi introspeksi diri sendiri. Menyesal, gue udah nyuekin buku-buku yang sebenernya meminta untuk dibaca. Gue bisa ngerasain itu saat megang sampul mereka, dingin. Nggak kebayang gimana perasaan mereka saat gue lebih memilih main sama komputer dibanding dengan mereka.
Gue sadar akan hal-hal nggak penting yang malah gue dahulukan selama ini. Gue udah berniat untuk meninggalkan hal-hal itu, memang semua hal di dunia ini harus di dahului dengan niat. Pada awalnya memang susah di jalani, tapi memang begini seharusnya. Persis kata guru Agama gue, 'kalau mau sukses, pertama harus dipaksa, terpaksa, lalu terbiasa,' Stop hal-hal tidak penting! Lanjutkan belajar.
Senin besok akan diadakan TO ke-3. Itu artinya gue udah harus mulai belajar. Belajar dari sekarang, untuk menghadapi TO. Belajar dari TO untuk menghadapi UN. Lulus UN dengan nilai yang nggak biasa. Sekali lagi gue pengin Lulus Luar Biasa.
Karena itu, selama 2 bulan ini gue mungkin akan jarang post atau post hal-hal enteng dan absurd. Buat temen-temen seangakatan gue, gue cuman bisa bilang. Semangat! Kita bisa, kalau kita mau! Nggak! Kita bisa, dan kita harus mau!
Selamat Sabtu Malam!
Sabtu, Februari 21, 2015
0 Komentar Absurd:
Posting Komentar